Tuesday, 11 September 2012

unsur interinsik pada drama bawang putih dan bawang merah VIII

Posted by sonia maya at 00:55 0 comments

Nama anggota:

Kelas:

Pemain:
1. Bawang Merah
2. Bawang Putih
3. Ibu Bawang Merah
4. Bapak Bawang Putih
5. Pangeran
6. Pengawal I, II, dan III
B. SINOPSIS CERITA
BAWANG MERAH BAWANG PUTIH
Alkisah di sebuah desa hiduplah satu keluarga yang terdiri dari: Ibu, Bapak dan seorang anak perempuan yang bernama “Bawang Putih”, mereka hidup bahagia.
Pada suatu hari musibah menimpa keluarga mereka, Ibu si Bawang Putih sakit parah. Ketika itu bapaknya sedang berdagang, Ibu si Bawang Putih tidak bisa diobati akhirnya meninggal dunia.
Si Bawang Putih sangat sedih sekali karena ditinggalkan Ibunya, sedangkan Bapak yang disayangi menikah lagi dengan wanita lain yang telah mempunyai anak perempuan yang bernama “Bawang Merah”. Bawang Putih semakin hari semakin sedih dan menderita karena disiksa oleh Ibu dan saudara tirinya.
Pada suatu hari lewatlah seorang pangeran yang tampan dia melihat Bawang Putih sedang mencuci baju di sungai, dia melihat kecantikannya dan kemudian jatuh hati padanya. Pangeran mengejar si Bawang Putih kerumahnya tetapi dihalangi oleh saudara tirinya, tapi karena kebaikan si Bawang Putih akhirnya dilamarlah oleh pangeran itu dan akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia selamanya.
C. NASKAH DRAMA
Alkisah disebuah desa hiduplah satu keluarga yaitu Bawang Merah dan Bawang Putih, yang dalam hidupnya Bawang Putih penuh dengan siksaan dan hinaan serta omelan, hingga suatu ketika si Bawang Merah memanggil Bawang Putih dengan penuh amarah.
Babak I
1. Bawang Merah: Putih… Putih…!! kesini kamu. Kamu… harus membersihkan ruang tamu ini sampai bersih, jangan sampai ada debu-debu yang masih menempel. (sambil berkacak pinggang). Ingat ya! (menjitak kepala Bawang Putih) kalau sampai aku datang ruangan ini tidak bersih tahu sendiri nanti akibatnya! (mencebir dan membuang muka).
2. Bawang Putih : Baik, Bawang Merah! (merunduk dan pergi mangambil sapu).
3. Ibu & B. Putih : Lho, kok sepi. Bawang Putih kemana ya, kok ngak kelihatan! (sambil melihat kanan kiri) Putih… Putih… Putih…! kemana ya anak itu dipanggil-panggil gak nyaut!
4. Bapak & B. Putih: Ada apa sih bu…! (dengan perasaan tanda tanya).
5. Ibu & B. Merah : Eh…! Bapak, lho kapan Bapak yang datang kok Ibu nggak dengar Bapak ngetok-ngetok pintu. (sambil memegang tangannya).
6. Bapak dan B. Putih : E… tadi bu, memang Bapak sengaja nggak ngetok-ngetok pintu, soalnya bapak dengar Ibu berteriak-teriak memanggil-manggil Bawang Putih, Emangnya si Bawang Putih kemana bu? Dan kenapa dia? (dengan penuh keheranan).
7. Ibu & B. Merah : Oh tidak ada apa-apa pak (sambil mengelus-ngelus tangan suami) Ibu takut Bawang Putih kenapa-napa, e tak tahunya lagi istirahat dikamarnya, pak. (sambil merebah kepundaknya).
8. Bapak & B. Putih : Terima kasih ya bu, Bapak bangga sekali punya istri sebaik Ibu, dan saya sayang sekali sama Ibu juga anak kita berdua (mengelus rambut istri) kalau begitu Bapak berangkat berdagang lagi ya bu, paling disana saya 1 minggu. Ibu jaga diri baik-baik ya dan juga anak kita baik-baik, oh ya ini ada sedikit uang buat belanja (sambil menyodorkan uang). Baiklah bu Bapak berangkat dulu ya. (mengulurkan tangannya).
Ibu B. Merah : Iya pak (sambil mencium tangan Bapak) hati-hati dijalan, da…! Hem… dasar suami bodoh, kamu kira saya betul-betul mencintai kamu apa! Tidak ya, saya hanya mencintai uang dan rumah kamu ini… ha… ha… ha… (sambil menepuk-nepuk uang). Putih… putih…putih… kesini kamu! (berkacak pinggang).
9. Bawang Putih : Ya… ya… bu, ada apa bu?
10. Ibu B. Putih : Kemana aja sih kamu ha… kaman aja? (sambil menarik dan mendorong Putih) dipanggil-panggil dari tai nggak ada jawaban, kamu tuli ya… (sambil membuang muka).
11. Bawang Putih : Baik bu…! (dengan nada ketakutan).
12. Ibu B. Merah : Ya bagus, (sambil mengangguk-ngangguk kepala) sekarang kamu cuci baju itu sampai bersih mengerti? Ingat Bawang Putih, sebelum Ibu datang cucian ini dan lantai ini sudah harus bersih! Dengar….! (nada keras membentak).
Maka berangkatlah Bawang Putih ke sungai untuk mencuci baju itu, sambil menangis Bawang Putih Berkata!
13. Bawang Putih : Ya Allah, ampunilah dosa-dosa Ibu tiriku, berikanlah kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. Ya Allah bukakanlah pintu hati Ibu tiriku dan saudara tiriku agar dia mau menyayangiku. (sambil menangis)
14. Pengawal I : Maaf tuan, e… lihat disana tuan, sepertinya ada seorang wanita. (sambil menunjuk).
15. Pengawal II : Ya benar tuan, sepertinya lagi mencuci pakaian tuan! (dengan penuh semangat).
16. Pangeran : Iya, betul-betul, tapi… sama siapa ya dia? Apa dia sendirian pengawal? (dengan penuh keheranan dan melihat kearah wanita itu, sambil berfikir) pengawal coba kalian lihat kesana…! (sambil menunjuk).
17. Pengawal I & II : Baik tuan…! (sambil mengangguk).
18. Pengawal I : Tuan, ternyata perempuan itu sendirian…!
Pengawal II : Perempuan itu cantik tuan dan kelihatannya orang baik-baik!
19. Pangeran : (Sambil mengangguk-ngangguk) Mari pengawal kita kesana…! (sambil menunjuk).
20. Pengawal I & II : Baik tuan…!
21. Pangeran : E… e… nona! (dengan gugup dan malu). Kalau boleh saya tahu nama nona siapa? Dan nona berasal dari mana? Dan kenapa pula sendirian di sungai yang sangat sepi ini…?
22. Bawang Putih : Maaf… tuan…! (sambil menjinjing rok dan mau berlari pergi).
23. Pangeran : Jangan… jangan… nona, jangan lari, saya bermaksud baik, saya lihat nona sendirian, jadi saya memberanikan diri menghampiri nona! (dengan senyuman).
24. Bawang Putih : Nama saya Bawang Putih tuan, saya berasal dari desa seberang, e… tapi maaf tuan, saya tidak bisa berlama-lama disini, saya takut dimarahi Ibu saya tuan…!
25. Pangeran : Tunggu… tunggu…! tunggu nona…! (sambil berteriak) mari pengawal kita ikuti Bawang putih itu, dimana sebenarnya rumahnya!
Kemudian berangkatlah Pangeran dan 2 pengawalnya untuk menuju rumah Bawang Putih, Pangeran merasa dialah wanita yang selalu diidam-idamkan, kemudian si Pangeran bergegas pergi ke rumah si Bawang Putih.
26. Ibu Bawang Merah : Anakku coba lihat disana, siapa itu yang datang? (dengan penuh keheranan).
27. Bawang Merah : Iya bu, sepertinya yang datang Pangeran. Aduh betapa gagahnya dan gangteng Pangeran itu. (dengan senyuman).
28. Ibu Bawang Merah : Tenang sayang, Ibu tahu kedatangan Pangeran itu ingin mencari permaisuri. (sambil memegang pundaknya).
29. Bawang Merah : Benarkah itu bu? Tolong saya bu, saya mau menjadi permaisuri Pangeran itu bu. (berloncat kegirangan).
30. Pangeran : Permisi…, permisi…!
31. Ibu Bawang Merah : Tuan…! (dengan terkejut)
E… ada apa gerangan tuan datang kegubuk kami ini, apa tuan mau mempersunting anak kami, yang cantik dan manis ini tuan? (sambil memegang dagu Bawang Merah).
32. Pangeran : Tidak…! (dengan lantang)
Saya kesini hanya untuk melamar anak ibu si Bawang Putih untuk menjadi permaisuriku. (dengan penuh senyuman).
33. Bawang Merah : Kenapa sih Pangeran lebih suka Bawang Putih dari pada saya, padahal Pangeran Bawang Putih orangnya licik sekali dan suka mempermainkan lelaki, tidak seperti saya yang baik, patuh dan setia. (sambil senyum gembira).
Lagian Pangeran Bawang Putih itu orangnya jelek tidak seperti saya cantik, manis, dan menarik, ia kan Pangeran?
34. Pangeran : E… iya-ya betul, kamu juga cantik, manis dan menarik nona, tapi sayang hati saya sudah terpikat sama si Bawang Putih, saya mohon tolong panggilkan Bawang Putih segera…!
35. Bawang Merah : Huuuh…! Bawang Putih, Bawang Putih lagi, emangnya nggak ada orang lain selain Bawang Putih, huuuh… sebel…!! (sambil menghentakkan kaki). Putih…! Puith…!!
36. Bawang Putih : Iya, mbak…!!!
37. Bawang Merah : Kesini kamu lihat ini ada Pangeran mau mempersunting kamu menjadi istrinya. (dengan mimik yang sinis penuh kebencian).
38. Pangeran : Bawang Putih, maukah kamu menjadi permaisuriku? (memberikan senyuman).
39. Bawang Putih : (Merunduk penuh senyuman dan malu-malu, berarti dia mau).
40. Ibu Bawang Merah : Maaf tuan, itu berarti tandanya Bawang Putih setuju menjadi permaisuri tuan!
41. Pangeran : Mari kesini Bawang Putih, ikutlah kamu keistanamu kamu akan aku persunting menjadi permaisuriku! (mengulurkan tangan dan menggandeng Bawang Putih pergi).
42. Bawang Putih : Ibu…! (menghampiri Ibu dan memeluknya).
Bawang Merah…! (menghampiri Bawang Merah dan memeluknya).
43. Pangeran : Baiklah bu, saya akan membawa Bawang Putih ke istanaku dan akan aku jadikan permaisuriku. (dengan senang hati).
Kalau begitu kami berangkat dulu bu, permisi…! (berjalan keluar rumah).
44. Ibu Bawang Merah : Ya tuan…!
Maka berangkatlah Pangeran dan Bawang Putih beserta pengawalnya untuk menuju istana kerajaan dan dijadikanlah Bawang Putih sebagai permaisuri, samapai akhirnya Pangeran dan Bawang Putih bahagia selamanya
“Kejahatan tidak bisa mengalahkan kebaikan, dan manusia memang mahluk paling sempurna di muka bumi, namun karna kesempurnaan itu kadang mereka lalai pada apa yang membuat mereka menjadi sempurna”.
SELESAI














unsur –unsur yang terdapat dalam teks drama di atas antara lain:
·         Tema
·         Amanat atau pesan
·         Alur
·         Penokohan
·         Latar atau setting

berikut analisis kami mengenai unsur –unsur interinsik drama di atas dengan menunjukan alasan dan data yang tepat.
1.TEMA
Menceritakan kehidupan gadis cantik yang hidup sengsara dan miskin tetapi kehidupannya berubah ketika bertemu jodohnya yang dari keluarga kaya (keluarga kerajaan).

2.AMANAT ATAU PESAN
Amanat atau pelajaran yang dapat diambil dari petikan naskah drama di atas diantaranya, yaitu
“kejahatan tidak bisa mengalahkan kebaikan, dan manusia memang makhluk paling sempurna di muka bumi, namun karena kesempurnaan itu kadang mereka lalai pada apa yang membuat mereka menjadi sempurna”

3.ALUR
Jalinan cerita yang tampak pada petikan naskah drama di atas adalah tersusun dengan maju karena terdiri atas:perkenalan,pertikaian,klimaks,peleraian,dan penyelesaian. Artinya isi cerita disampaikan dengan kronorologi cerita dari waktu yang lampau menuju waktu ke depan.

4.PENOKOHAN
Dalam petikan naskah tersebut terdapat beberapa tokoh dengan berbagai karakter penokohannya, yang mencerminkan letak posisi tokoh dalam cerita.
Berikut adalah karakter–karakter dari tokoh yang kami analisis.
·         Bawang Putih adalah tokoh utama dalam cerita ini. dia memiliki sifat yang baik hati, penurut, 
·         Bawang Merah adalah tokoh yang jahat dia memiliki sifat sombong, dan serakah
·         ibu Tiri yang memiliki sifat seperti Bawang merah yaitu sombong dan Serakah

5.LATAR ATAU SETTING
Latar tempat dari cerita dalam petikan naskah di atas yaitu Setting cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih tersebut menggunakan setting istana sentris atau masa-masa kerajaan. Setting tempatnya sangatlah sedikit, hanya berupa tempat tinggal pangeran, tempat tinggal sang gadis yang disukai pangeran, dan setting perjalanan dari rumah sang gadis menuju ke tempat pangeran.

Monday, 10 September 2012

DRAMA KOREA TERFAVORIT

Posted by sonia maya at 03:58 0 comments
1.playfull kiss
2.dream high1
3.dream high2
4.my girlfriend is gumiho
5.protect the boss
6.fullhouse
7.the moon that embrances the sun
8.secret garden
9.the greatest love
10.baby faced beauty
11.cool guys hot ramen
12.rooftop prince
13.dong yi
14.city hunter
15.bread love and dream
16.bachelors vegetables store
17.BIG
18.love rain
19.the great queen seondeok
20.panda and headgehog

OST drama korea TERVAFORIT

Posted by sonia maya at 03:48 0 comments
khusus buat para K-POP'ers berikut ada referensi list soundtrack drama korea terfavorit
1.lyn-back in time (ost the moon that embrances the sun)
2.heora-under the moonight (ost the moon that embrances the sun)
3.taecyeon,suzy,kim soo hyun,eunjung -dream high (ost dreamhigh1)
4.kim soo hyun,suzy (ada versi sun ye wonder girlsnya juga)-maybe (ost dream high1)
5.jinwoon,changmin - can't i love you (ost dream high 1)
6.suzy-only hope (ost dream high1)
7.iu-someday (ost dream high1)
8.iu,jang wooyoung-heart beat (ost dream high 1)
9.hyun bin-that man (ost secret garden)
10.4men-reason (ost secret garden)
11.huh gak-don't forget me (ost the greatest love)
12.iu-take my hand (ost the greatest love)
13.sunnyhill-thump thump (ost the greatest love)
14.yiruma-tears of love (ost the greatest love)
15.donghae-that's love (ost skip beat)
16.kim jaejong-i'll protect you (ost protect the bos)
17.G.Na-kiss me (ost playful kiss)
18.kim hyun joong-one more time (ost playfull kiss)
19.i think i love you (fullhouse)

contoh teks wawancara dengan narasumber

Posted by sonia maya at 03:13 1 comments


Sekolah
: SMP
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas   /Semester
: VIII/1
Standar Kompetensi
:  :  Berbicara2.    Megungkap berbagai informasi melalui    wawancara     dan presentasi laporan
Kompetensi Dasar
:     2.1. Ber­wa­wan­­cara de­ngan nara­sumber dari berbagai   kalangan   dengan  memperhatikan etika ber­wawancara
Indikator
Siswa mampu membuat daftar  pokok-pokok pertanyaan untuk wawancara
Siswa melakuan simulasi waancara di depan kelas
Siswa mampu melakukan wawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara
Alokasi Waktu
:   4  X  45 menit (2 pertemuan)
1.  Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mewawancarai seorang narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara
2.   Materi Pembelajaran
Cara berwawancara  dan implementasinya
3.  Metode Pembelajaran
a. simulasi
b.Tanya jawab

keterangan:
c:pewawancara 
N:NARASUMBER
Wawancara Dengan Pengusaha Bubur Ayam Asal tasik
Pak entis adalah salah satu pedagang yang berjualan di pasar , Pak entis t memilih berjualan bubur ayam. Ketika kami bertanya mengapa entis  memilih profesi ini , ia mengatakan karena bahan baku yang harus dibeli dan diperoleh tidaklah sulit , selain itu juga cara pembuatannya tidak repot.Selain bubur ayam pak entis juga berjualan nasi kuning.
C : Selamat pagi mas..?

N: Ya pagi dek ada apa..?

C: Ga mas, kami cuma mau tanya - tanya tentang usaha bubur tasik ini mas.

N: Ohhh boleh saja dek, adek mau nannya apa saja..?

C: Sebenarnya kami  ini mendapatkan tugas untuk mewawancarai, dan
kami  tertarik untuk mewawancarai warung bubur tasik milik Mas entis ini
yang sudah cukup maju.

N: Ohhh boleh saja dek.

C: Oke mas, sebelum kami bertanya, kami boleh tau nama lengkap mas..?

N: oohh, Nama lengkap saya adalah entis ismail akbar dan orang - orang biasa
manggil saya Mas entis.

C: Kira - kira mas entis ini sudah berapa lama berjualan bubur ayam tasik
seperti ini..?

N: Wah prosesnya panjang dek mulai dari nol hinga sampai sekarang ini, ya
kira - kira sudah 6 tahun saya berjualan bubur seperti ini.

C: wah sudah cukup lumayan lama juga ya mas dani berjualan bubur seperti
ini.

N: Ya sudah lumayan lama juga dek.

C: Apa pada saat awal berjualan mas dani sudah memiliki tempat seperti
sekarang ini, dan memiliki pelanggan yang banyak seperti saat ini ?

N: Ohhh tidak dek, pada awalnya saya bukan berjualan bubur ayam seperti
saat ini dulu saya sudah mencoba beberapa macam jualan jenis makanan
seperti lontong sayur, nasi uduk, akan tetapi kurang berhasil untuk
menjual makanan tersebut. Dan pada akhirnya saya mencoba menjual bubur
ayam dan resep pembuatan bubur ayam tersebut sudah turun - menurun dari
kakek saya. Pada awalnya saya hanya menjajakan bubur ayam keliling
kampung dengan menggunakan gerobak yang sederhana yang diberikan oleh
bapak saya, dan para warga kampung sudah mulai menyukai jualan bubur
ayam saya.

C: Hanya itu saja mas.??

N: ohhh tidak itu saja dek, Setelah saya rasa warga kampung saya menyukai
bubur ayam buatan saya, saya berfikir untuk mengembangkan usaha saya ini
dan ingin berjualan di pasar, Dengan nekad dan Sedikit uang hasil
tabungan saya bertahun - tahun, saya nekad untuk pergi ke pasar untuk
berjualan bubur ayam. pada awalnya usaha saya ini masih keliling
menggunakan gerobak dan masih sedikit pula yang membeli bubur ayam saya.
Dan kira - kira sekitar dua tahun saya berjualan di pasar
barulah usaha saya mulai mendapatkan hasil yang sudah cukup membanggakan
dan hingga saat ini saya sudah memiliki tempat tetap untuk
tempat berjualan bubur ayam dan tempat untuk tinggal saya dan keluarga
saya.

c: Wahhh perjalan yang cukup panjang yah mas, kalau boleh tau apasih
rahasianya bubur ayam Tasik mas entis ini hingga orang - orang
ketagihan untuk mencoba bubur ayam ini..??

N: Bubur ayam saya ini tidak menggunakan terlalu banyak air pada saat
memasakknya dik, jadi tidak terlalu encer pada saat disajikan, dan saya
memiliki bumbu rahasia turun - menurun dari keluarga saya dek.

C: Wahhhhh rahasia perusahaan nih yahhhh...??heheheheh
Oke deh mas terima kasih atau waktunya untuk menceritakannya kepada kami
N: Ohhhh tidak apa - apa dek, saya malah senang ada yang ingin mengetahui
perjalanan usaha saya, Jangan sungkan - sungkan mampir kemari dek buat
makan bubur ayam tasik saya..hahaha

C : Oke mas sippp, kami akan sering - sering kesini.
Demikianlah hasil wawancara kami dengan mas entis karena banyak sekali yang membeli bubur ayam mas entis sehingga kami hanya mendapatkan sedikit waktu untuk melakukan wawancara dengan mas entis.

TARI PENDET (BAHASA SUNDA)

Posted by sonia maya at 03:09 0 comments

TARI PENDET
Pulo Bali nyaéta salah sahiji tempat wisata andalan Indonésia anu kaceluk ka sakumna penjuru dunya alatan keindahan alam sartabudayana. Ampir saban poé aya rombongan Turis lokal/ domestik atawa deungeun anu ngabrul datang ka Pulo Dewasa pikeunberwisata, jumlah wisatawan baris ngaronjat di waktu usum liburan. Salah sahiji prosesi penyambutan sémah anu mindengdipentaskan nyaéta Tari Pendet.
Sajarah / asal usul Tari Pendet

Tari Pendet
 diciptakeun ku I Wayan Rindi (1967), maestro tari ti Bali anu dipikawanoh lega minangka penggubah tari pendet sakralanu bisa di pentaskan di pura saban upacara kaagamaan. Dina mimiti panyiptaan, tarian ieu mangrupa tari pemujaan anu lobadipentaskan di Pura, tempat ibadah umat Hindu di Bali, Indonésia. Unggut Tari ieu simbol penyambutan luhur turunna dewata kaalam dunya. Tapi, seiring perkembangan jaman, para seniman Bali ngarobah Tari Pendet jadi “tarian kedalan wilujeng sumping”,cacak tetep ngandung anasir anu sakral-religius.
Diyakini yén Tari Pendet mangrupa pernyataan ti hiji persembahan dina wangun tarian upacara. Henteu kawas halna tarian-tarian pertunjukkan anu merlukeun palatihan intensif, Pendet bisa ditarikan ku kabéh jelema, pemangkus lalaki sarta wanoja, dewasaatawa gadis. Tarian ieu diajarkan saukur kalayan nuturkeun gerakan sarta arang dipigawé di banjar-banjar. Para gadis ngoranuturkeun gerakan ti para wanoja anu leuwih senior anu mengerti tanggung jawab maranéhanana dina méré conto anu alus.


Gerakan Tari Pendet

Tari putri ieu ngabogaan pola unggut anu leuwih dinamis batan Tari Rejang anu dibawakan sacara berkelompok atawa berpasangan.Biasana dipidangkeun sanggeus Tari Rejang di halaman pura sarta biasana nyanghareup ka arah suci (pelinggih) kalayan maképakéan upacara sarta unggal penari mawa sangku, kendi, cawan, sarta perlengkapan sesajen séjénna.


Kontroversi Tari Pendet

Tari Pendet kungsi jadi sorotan sarta geunjleung waktu témbong di program télévisi Enigmatic Malaysia Discovery Channel.

Tindakan Malaysia anu mengklaim tari pendet minangka bagian ti budayana amat disesalkan kulawarga Wayan Rindi. Dina mangsahirupna, Wayan Rindi memang teu berfikir pikeun mendaftarkan timuanana ambéh teu ditiru nagara séjén. Sajaba tacan ayalembaga hak cipta, tari Bali salila ieu henteu kungsi di patenkan alatan kandungan peunteun spiritualnya anu lega sarta henteu bisadimonopoli minangka ciptaan manusa atawa bangsa nu tangtu

Tapi pamaréntah Malaysia nyatakeun lamun maranéhanana henteu tanggung jawab luhur pariwara kasebut alatan dijieun kuDiscovery Channel Singapura nepi ka pamustunganana Discovery TV ngalayangkeun surat permohonan hampura ka kadua nagara,sarta nyatakeun yén raramat télévisi éta tanggung jawab pinuh luhur penayangan pariwara program kasebut.

Sanajan kitu, insiden penayangan pendet dina program télévisi ngeunaan Malaysia ieu sempet memicu sentimen Anti-malaysia diIndonésia.
Éta pisan guaran ngeunaan seni tari pendet ti bali, sajarah, sarta gerakan tari pendet. Muga bisa nambahan kanyaho manéhngeunaan seni tari di Indonésia.


TARI LEGONG (BAHASA SUNDA)

Posted by sonia maya at 03:00 0 comments

http://www.isi-dps.ac.id/wp-content/uploads/2011/07/legong-300x221.jpgTari Legong
 dina khasanah budaya Bali kaasup ka dina jenis tari klasik alatan mimiti mula perkembangannya dimimitian ti karatonkarajaan di Bali. Tarian ieu baheula ngan bisa dinikmati ku kulawarga bangsawan di lingkungan tempat ancik maranéhanana nyaétadi jero karaton minangka hiji tari hiburan. Para penari anu geus didaulat menarikan tarian ieu di hareupeun saurang raja tangtu barisngarasakeun hiji kesenangan anu rongkah, alatan henteu sambarang jelema kaci asup ka dina karaton.
Ngeunaan ngeunaan mimiti mula diciptakeunana tari Legong di Bali nyaéta ngaliwatan prosés anu pohara panjang. Nurutkeun Babad Dalem Sukawati, tari Legong tercipta dumasar ngimpi I Déwa Agung Made Karna, Raja Sukawati anu bertahta warsih 1775-1825 M.Sabot anjeunna ngalakonan tapa di Pura Jogan Agung désa Ketewel ( wewengkon Sukawati ), anjeunna bermimpi nempo bidadarikeur menari di surga. Maranéhanana menari kalayan ngagunakeun hiasan sirah anu dijieun ti emas.
Sabot anjeunna sadar ti semedinya, segeralah anjeunna menitahkan Bendesa Ketewel pikeun nyieun sawatara topeng anubeungeutna kasampak dina ngimpi anjeunna sabot ngalakonan semedi di Pura Jogan Agung sarta maréntahkeun ogé ambéhmangnyieunkeun tarian anu jiga kalayan ngimpina. Pamustunganana Bendesa Ketewel ogé sanggup ngabéréskeun salapan buahtopeng sakral luyu paménta I Déwa Agung Made Karna. Pintonan tari Sang Hyang Legong ogé bisa dipentaskan di Pura JoganAgung ku dua urang penari awéwé.
Lamun dilanglang ti akar cenah, Legong asalna ti kecap “ leg “ anu hartosna luwes atawa elastis sarta kecap “gong” anu hartosnagamelan. Kadua akar kecap kasebut lamun digabungkan baris hartosna gerakan anu pohara diikat ( utamana aksentuasinya ) kugamelan anu mengiringinya (Dibia, 1999:37).
Minangka hiji tari klasik, tari Legong pohara mengedepankan unsur artistik anu luhur, gerakan anu pohara dinamis, simetris sartateratur. Penarinya ogé nyaéta jalma-jalma anu asalna ti luar karaton anu mangrupa penari pilihan ku raja sabot éta. Mangka, teu pisan-pisan matak olohok lamun para penari ngarasakeun kebanggaan anu rongkah lamun menarikan tari Legong di karaton. Kituogé sang panyipta tari. Baris jadi hiji cahara badag lamun dipercaya pikeun nyiptakeun hiji tarian ku saurang pengusa jaman éta.Sanajan ngaran maranéhanana henteu kungsi disebutkeun mencipta hiji tarian ka khalayak ramai, maranéhanana henteu mempersoalkan étaasalkan didaulat mencipta dumasar haté anu tulus sarta pinuh rasa persembahan ka sang raja. Ieu bisa ditempo ti ampir sakumnatari-tari klasik atawa tari talari séjén anu ngembang di luar karaton kawas tari Legong, Jajar, Jauk sarta Topeng.
Kiwari di jaman anu henteu deui ngagem paham feodalisme, keseian Legong geus ngalaman perkembangan anu pohara pesat tisagi kuantitas atawa kualitas. Disebutkeun yén tari Legong Keraton ( alatan ngembang di karaton ) kaluar ti lingkungan karaton dinamimiti abad ke-19. Para penari wanoja anu baheulana latihan sarta menari Legong di karaton kiwari balik ka désa unggal pikeunngajarkeun jenis tarian ieu ka masarakat. Sakumaha dipikanyaho, urang Bali nyaéta jelema anu pohara kreatif ku kituna gaya tariunggal ogé saeutik béda luyu jeung pangabisa membawakannya. Ku alatan éta, timbul gayagaya Palegongan anu sumebar di sagala rupa wewengkon kawas di désa Saba, Peliatan, Bedulu, Binoh, Kelandis sarta sawatara tempatséjénna. Ti sakitu wewengkon perkembangan tari Legong, ngan désa Saba sarta Peliatan anu kuat kénéh ngabéla ciri hasna sartasanggup ngababarkeun jenis-jenis tari Palegongan kalayan sagala rupa ngaran.
Tari-tari legong anu aya di Bali dina awalna dipirig ku gamelan anu disebut Gamelan Pelegongan. Pakakas gamelan ieu diwangun tidua pasang génder rambat, gangsa cingogo, hiji gong, kemong, kempluk, klenang, sapasang kendang krumpungan, suling, rebab, jublag, jegog, gentorang. Minangka tambahan, aya saurang juru tandak pikeun mempertegas sipat atawa minangka narrator caritangaliwatan tembang. Tapi, seiring populérna gamelan gong kebyar di Bali, pamustunganana tari-tari palegongan ieu ogé bisa dipirigku gamelan Gong Kebyar, alatan tingkat fleksibilitasnya.