Sekolah
|
: SMP
|
Mata Pelajaran
|
: Bahasa Indonesia
|
Kelas
/Semester
|
: VIII/1
|
Standar Kompetensi
|
: :
Berbicara2. Megungkap berbagai informasi melalui
wawancara dan presentasi laporan
|
Kompetensi Dasar
|
:
2.1. Berwawancara dengan narasumber dari
berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara
|
Indikator
|
Siswa mampu membuat
daftar pokok-pokok pertanyaan untuk wawancara
Siswa melakuan simulasi
waancara di depan kelas
Siswa mampu melakukan
wawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika
berwawancara
|
Alokasi Waktu
|
: 4
X 45 menit (2 pertemuan)
|
1. Tujuan
Pembelajaran
Siswa dapat mewawancarai
seorang narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika
berwawancara
2. Materi
Pembelajaran
Cara berwawancara
dan implementasinya
3. Metode
Pembelajaran
a. simulasi
b.Tanya jawab
keterangan:
c:pewawancara
N:NARASUMBER
Pak entis adalah salah satu pedagang yang
berjualan di pasar , Pak entis t memilih berjualan bubur ayam. Ketika
kami bertanya mengapa entis memilih
profesi ini , ia mengatakan karena bahan baku yang harus dibeli dan diperoleh
tidaklah sulit , selain itu juga cara pembuatannya tidak repot.Selain bubur
ayam pak entis juga berjualan nasi kuning.
C : Selamat pagi mas..?
N: Ya pagi dek ada apa..?
C: Ga mas, kami cuma mau tanya - tanya tentang usaha bubur tasik ini mas.
N: Ohhh boleh saja dek, adek mau nannya apa saja..?
C: Sebenarnya kami ini mendapatkan tugas untuk mewawancarai, dan
kami tertarik untuk mewawancarai warung bubur tasik milik Mas entis ini
yang sudah cukup maju.
N: Ohhh boleh saja dek.
C: Oke mas, sebelum kami bertanya, kami boleh tau nama lengkap mas..?
N: oohh, Nama lengkap saya adalah entis ismail akbar dan orang - orang biasa
manggil saya Mas entis.
C: Kira - kira mas entis ini sudah berapa lama berjualan bubur ayam tasik
seperti ini..?
N: Wah prosesnya panjang dek mulai dari nol hinga sampai sekarang ini, ya
kira - kira sudah 6 tahun saya berjualan bubur seperti ini.
C: wah sudah cukup lumayan lama juga ya mas dani berjualan bubur seperti
ini.
N: Ya sudah lumayan lama juga dek.
C: Apa pada saat awal berjualan mas dani sudah memiliki tempat seperti
sekarang ini, dan memiliki pelanggan yang banyak seperti saat ini ?
N: Ohhh tidak dek, pada awalnya saya bukan berjualan bubur ayam seperti
saat ini dulu saya sudah mencoba beberapa macam jualan jenis makanan
seperti lontong sayur, nasi uduk, akan tetapi kurang berhasil untuk
menjual makanan tersebut. Dan pada akhirnya saya mencoba menjual bubur
ayam dan resep pembuatan bubur ayam tersebut sudah turun - menurun dari
kakek saya. Pada awalnya saya hanya menjajakan bubur ayam keliling
kampung dengan menggunakan gerobak yang sederhana yang diberikan oleh
bapak saya, dan para warga kampung sudah mulai menyukai jualan bubur
ayam saya.
C: Hanya itu saja mas.??
N: ohhh tidak itu saja dek, Setelah saya rasa warga kampung saya menyukai
bubur ayam buatan saya, saya berfikir untuk mengembangkan usaha saya ini
dan ingin berjualan di pasar, Dengan nekad dan Sedikit uang hasil
tabungan saya bertahun - tahun, saya nekad untuk pergi ke pasar untuk
berjualan bubur ayam. pada awalnya usaha saya ini masih keliling
menggunakan gerobak dan masih sedikit pula yang membeli bubur ayam saya.
Dan kira - kira sekitar dua tahun saya berjualan di pasar
barulah usaha saya mulai mendapatkan hasil yang sudah cukup membanggakan
dan hingga saat ini saya sudah memiliki tempat tetap untuk
tempat berjualan bubur ayam dan tempat untuk tinggal saya dan keluarga
saya.
c: Wahhh perjalan yang cukup panjang yah mas, kalau boleh tau apasih
rahasianya bubur ayam Tasik mas entis ini hingga orang - orang
ketagihan untuk mencoba bubur ayam ini..??
N: Bubur ayam saya ini tidak menggunakan terlalu banyak air pada saat
memasakknya dik, jadi tidak terlalu encer pada saat disajikan, dan saya
memiliki bumbu rahasia turun - menurun dari keluarga saya dek.
C: Wahhhhh rahasia perusahaan nih yahhhh...??heheheheh
Oke deh mas terima kasih atau waktunya untuk menceritakannya kepada kami
N: Ya pagi dek ada apa..?
C: Ga mas, kami cuma mau tanya - tanya tentang usaha bubur tasik ini mas.
N: Ohhh boleh saja dek, adek mau nannya apa saja..?
C: Sebenarnya kami ini mendapatkan tugas untuk mewawancarai, dan
kami tertarik untuk mewawancarai warung bubur tasik milik Mas entis ini
yang sudah cukup maju.
N: Ohhh boleh saja dek.
C: Oke mas, sebelum kami bertanya, kami boleh tau nama lengkap mas..?
N: oohh, Nama lengkap saya adalah entis ismail akbar dan orang - orang biasa
manggil saya Mas entis.
C: Kira - kira mas entis ini sudah berapa lama berjualan bubur ayam tasik
seperti ini..?
N: Wah prosesnya panjang dek mulai dari nol hinga sampai sekarang ini, ya
kira - kira sudah 6 tahun saya berjualan bubur seperti ini.
C: wah sudah cukup lumayan lama juga ya mas dani berjualan bubur seperti
ini.
N: Ya sudah lumayan lama juga dek.
C: Apa pada saat awal berjualan mas dani sudah memiliki tempat seperti
sekarang ini, dan memiliki pelanggan yang banyak seperti saat ini ?
N: Ohhh tidak dek, pada awalnya saya bukan berjualan bubur ayam seperti
saat ini dulu saya sudah mencoba beberapa macam jualan jenis makanan
seperti lontong sayur, nasi uduk, akan tetapi kurang berhasil untuk
menjual makanan tersebut. Dan pada akhirnya saya mencoba menjual bubur
ayam dan resep pembuatan bubur ayam tersebut sudah turun - menurun dari
kakek saya. Pada awalnya saya hanya menjajakan bubur ayam keliling
kampung dengan menggunakan gerobak yang sederhana yang diberikan oleh
bapak saya, dan para warga kampung sudah mulai menyukai jualan bubur
ayam saya.
C: Hanya itu saja mas.??
N: ohhh tidak itu saja dek, Setelah saya rasa warga kampung saya menyukai
bubur ayam buatan saya, saya berfikir untuk mengembangkan usaha saya ini
dan ingin berjualan di pasar, Dengan nekad dan Sedikit uang hasil
tabungan saya bertahun - tahun, saya nekad untuk pergi ke pasar untuk
berjualan bubur ayam. pada awalnya usaha saya ini masih keliling
menggunakan gerobak dan masih sedikit pula yang membeli bubur ayam saya.
Dan kira - kira sekitar dua tahun saya berjualan di pasar
barulah usaha saya mulai mendapatkan hasil yang sudah cukup membanggakan
dan hingga saat ini saya sudah memiliki tempat tetap untuk
tempat berjualan bubur ayam dan tempat untuk tinggal saya dan keluarga
saya.
c: Wahhh perjalan yang cukup panjang yah mas, kalau boleh tau apasih
rahasianya bubur ayam Tasik mas entis ini hingga orang - orang
ketagihan untuk mencoba bubur ayam ini..??
N: Bubur ayam saya ini tidak menggunakan terlalu banyak air pada saat
memasakknya dik, jadi tidak terlalu encer pada saat disajikan, dan saya
memiliki bumbu rahasia turun - menurun dari keluarga saya dek.
C: Wahhhhh rahasia perusahaan nih yahhhh...??heheheheh
Oke deh mas terima kasih atau waktunya untuk menceritakannya kepada kami
N: Ohhhh tidak apa - apa dek, saya malah senang ada yang ingin
mengetahui
perjalanan usaha saya, Jangan sungkan - sungkan mampir kemari dek buat
makan bubur ayam tasik saya..hahaha
C : Oke mas sippp, kami akan sering - sering kesini.
perjalanan usaha saya, Jangan sungkan - sungkan mampir kemari dek buat
makan bubur ayam tasik saya..hahaha
C : Oke mas sippp, kami akan sering - sering kesini.
Demikianlah hasil wawancara kami dengan mas entis karena banyak sekali
yang membeli bubur ayam mas entis sehingga kami hanya mendapatkan sedikit waktu
untuk melakukan wawancara dengan mas entis.
1 comments:
pokok pokoknya apa aja sih?
Post a Comment